Proposal (Definisi dan Contoh Proposal Ilmiah)

Selasa, 08 Juli 2014 0 komentar



Pengertian Proposal Secara Umum

Pengertian proposal yaitu tulisan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan dan juga menjabarkan maksud atau tujuan kepada seseorang, instansi, atau suatu kelompok. Dalam pengertian proposal tersebut dimaksudkan agar penerima proposal dapat memahami dan mengerti tentang maksud dan tujuan secara lebih detail lagi. Pada pengertian proposal itu juga dimaksudkan agar setelah penerima proposal mengerti dan memahami tujuan proposal tersebut maka akan terjadi persamaan misi, visi, dan juga tujuan yang ingin dicapai.

Pengertian proposal juga merupakan suatu planning kerja yang terinci dan juga sistematis yang kemudian digunakan untuk suatu aktivitas atau kegiatan yang sifatnya formal. Penjelasan pengertian proposal juga dijabarkan sebagai usulan dari suatu aktifitas atau kegiatan yang memerlukan dukungan dari seseorang baik itu individu maupun kelompok lainnya. selain itu, pengertian proposal juga diartikan sebagai suatu rancangan dari kegiatan yang ingin dilaksanakan yang disusun secara formal atau juga standar.


Pengertian Proposal Secara Ilmiah

Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.
Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
Demikianlah penjelasan dan pembahasan tentang pengertian proposal. Sebagian besar dari kita tentu sering mendengar kata proposal. Apalagi orang yang berkecimpung di dunia pendidikan dan pegawai suatu perusahaan atau instansi tentu sering mendengar kata proposal dan bahkan sangat mengerti tentang pengertian proposal. Namun demikian, tidak dipungkiri juga pasti banyak yang belum tau dan mengerti tentang pengertian proposal. (sumber: http://www.bestektur.com/)



Contoh Proposal Ilmiah



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.

Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis membatasi laporan ini seputar  :

       a. Tumbuhan Lumut.

       b. Perkembangan dan pertumbuhan lumut.

       c. Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut.
  

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini , antara lain :
-Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut.
-Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
-Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.
  
1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :
-Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut.
-Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
-Dapat menganalisis masalah yang terjadi  pada proses pertumbuhan.
-Dapat memahami keanekaragaman hayati.
-Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.
  
1.5 METODE PENULISAN

Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
-Metode observasi.
-Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
-Mengumpulkan data dari internet.
  
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
  
Untuk memudahkan para pembaca penulis menyusun laporan ilmiah ini dalam beberapa bab yaitu :

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG  

1.2    RUMUSAN MASALAH 

1.3    TUJUAN PENELITIAN

1.4    MANFAAT PENELITIAN

1.5    METODE PENULISAN 

1.6    SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI  

2.2 RUMUSAN HIPOTESIS 

BAB III METODE PENELITIAN

 3.1 RANCANGAN PENELITIAN    

 3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN 

 3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 2.1 KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :

a.  Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. (yang akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan sinar matahari).
b.  Faktor temperature
c.  Faktor Air, Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
-   Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
-  Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
d.  Faktor angin
e. Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.

2.2 RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis menyusunnya sebagai berikut :
Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain  dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
·         Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
·         Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
·         Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember, serta volum air
·         Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
·         Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
·         Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
·         Mengolah dan menganalisis data, pengolahan  dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :

ü  Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus
ü  Apakah ada data diluar kurva
ü  Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
ü  Ø Kesimpulan, yakni mengenai perumusan mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
ü  Ø Membuat laporan kegiatan penelitian, yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan kegiatan penelitian.

3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ø  Ember
Ø  Gayung
Ø  Penggaris
Ø  Pisau
Ø  Kertas hvs dan alat tulis
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
Ø  Kayu
Ø  Air

3.3   JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
·         Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian.
·         Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama.
·         Tiap-tiap ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm).
·         Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran : ukuran kayu 10 cm x 15 cm.
·         Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda
·         Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang.
·         Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang .
·         Setelah beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut.
·         Lakukan peninjauan setiap 3  hari sekali, dan catat hasilnya.
·         Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
·         Catat setiap terjadi perbedaan dan peristiwa.
·         Olah semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan.
·         Tariklah suatu kesimpulan.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Lumut_10.1
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=73d1bc40b3926bbf
http://dinarardy.wordpress.com/tag/kehidupan-lumut/
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://www.scribd.com/doc/52488644/Biologi
http://pinkzchocolate.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-bocryp.html
http://harycahyadi.wordpress.com/2011/09/07/contoh-laporan-ilmiah-tentang-lumut/
bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html
ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html


0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ayo Berimajinasi | TNB