Laporan merupakan suatu wahana penyampaian berita, informasi dan pengetahuan atau gagasan dari seorang kepada orang lain. Laporan yang di sampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan berisi serangkaian hasil pemikiran yang di peroleh dari hasil penelitian pengamatan dan peninjauan. Denga kata lain laporan ilmiah adalah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang btertentu dalam kesempatan tertentu.
Fungsi Laporan Ilmiah :
1. Laporan
penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik.
Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar
dapat dievaluasi.
2. Laporan Ilmiah
harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
3. Laporan Ilmiah
harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian
selanjutnya. (sumber: http://hendrowidodo46.blogspot.com/)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lumut merupakan tumbuhan darat
sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup
di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut,
akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan
Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan
antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus
(Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh
di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.
Lumut merupakan tumbuhan kecil,
lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya
menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor,
yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi
karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat
menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi
tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi tradisional
menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Penulis membatasi laporan ini
seputar :
- Tumbuhan Lumut
- Perkembangan dan pertumbuhan lumut
- Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut
1.3 TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :
- Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan
tumbuhan lumut
- Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk
hidup.
- Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan
lumut.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
dari penulisan laporan ini adalah :
- Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut
- Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
- Dapat menganalisis masalah yang terjadi pada proses pertumbuhan.
- Dapat memahami keanekaragaman hayati.
- Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan
tumbuhan lumut.
1.5 METODE
PENULISAN
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
-Metode observasi.
-Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
-Mengumpulkan data dari internet.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan para pembaca penulis menyusun laporan
ilmiah ini dalam beberapa bab yaitu :
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.5 METODE PENULISAN
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.2 RUMUSAN HIPOTESIS
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
4.2 PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Catatan : Luas
kayu total pada ember 150 Cm2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
Berdasarkan teori yang ada,
beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa
hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada
habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan
teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut
memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut
mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu.
Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut
masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan
makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :
- Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500
– 1300 lux intensitas cahaya.
- Faktor temperatur
- Faktor Air
Intensitas penghisapan air
tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam
pengambilan air :
Endohydric species, air yang
diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ
daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah
water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat
basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae,
dsb.
Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang
melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian
tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae,
Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
2.2 RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan tumbuhan lumut
disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan
tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan
yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai bentuk –
bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab
dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar matahari
yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas
dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini
menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun
pada saluran pembuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah
suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis menyusunnya
sebagai berikut :
Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang
berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu
penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di
pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain
dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat
berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
·
Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
·
Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan
lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
·
Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember,
serta volum air
·
Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
·
Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini
adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat
melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian
dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa
yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan
akurat dalam setiap fase penelitiannya.
·
Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam
hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan
data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
·
Mengolah dan menganalisis data, pengolahan dan penyajian data penting agar dapat
menganalisis data dengan benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai
berikut :
·
Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus
·
Apakah ada data diluar kurva
·
Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada
suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
·
Kesimpulan, yakni mengenai perumusan mengenai
apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
·
Membuat laporan kegiatan penelitian, yakni hasil
penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan kegiatan
penelitian.
3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
·
Ember
·
Gayung
·
Penggaris
·
Pisau
·
Kertas hvs dan alat tulis
·
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini :
·
Kayu
·
Air
3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
a. Menyiapkan
alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian
b. Menyiapkan
2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama
c. Tiap-tiap
ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember
1 cm)
d. Masukan
media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran :
Ukuran Kayu : 10 cm x 15 cm
e. Letakan
kedua ember pada tempat yang berbeda :
Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan
pencahayaan cukup terang
Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan
pencahayaan sangat terang
f. Setelah
beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada
kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut
g. Lakukan
peninjauan setiap 3 hari sekali, dan
catat hasilnya
h. Apakah
terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
i. Catat
setiap terjadi perbedaan dan peristiwa
j. Olah
semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan
k. Tariklah suatu kesimpulan
BAB IV
DATA DAN
PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
Penelitian ini berlangsung
selama 21 hari, dimulai dari tanggal 7 Agustus 2011 hingga tanggal 28 Agustus
2011. Dalam kurun waktu tersebut telah
terjadi berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan
kami pun berhasil mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu
laporan ilmiah.
Adapun data yang terkumpul
selama penelitian terhadap proses pertumbuhan lumut, adalah sebagai berikut :
Dalam bentuk tabel :
Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan
pencahayaan cukup terang
Ember B : Diletakan di halaman teras depan rumah (panas)
dengan pencahayaan .
4.2 PEMBAHASAN
Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian
Secara kualitatif, tempat yang
lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut
semakin cepat, sedangkan pada tempat
yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini
disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok
hidup didaerah yang tandus.
Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi
kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas
menutupi permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab
pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan hasil dengan teori yang ada
Teori menunjukkan, bahwa
tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena
sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi
dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000
species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai
kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri
–ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung
klorofals berbentuk jala
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas
kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
-Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan
dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga
ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan
diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti
Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.
-Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons),
dan sebagai penyerap polutan.
-Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis,
mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
-Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai
berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium
yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi
besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan
teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.
5.2 SARAN
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang proses
pertumbuhan lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan
laporan ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan
laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi
lebih baik.
Maka dari itu saya berharap agar
dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar
lebih sering diadakan pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang
dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan
ilmiah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Lumut_10.1
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=73d1bc40b3926bbf
http://dinarardy.wordpress.com/tag/kehidupan-lumut/
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://www.scribd.com/doc/52488644/Biologi
http://pinkzchocolate.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-bocryp.html
bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html
ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html
(sumber: http://harycahyadi.wordpress.com/)
0 komentar:
Posting Komentar