Kebutuhan Untuk Membangun Sistem Informasi Korporasi

Rabu, 14 Januari 2015 0 komentar


Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi
Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Pembangunan SI yang terintegrasi berbasis TI telah menciptakan peluang bagi banyak perusahaan untuk mengembangkan model keunggulan kompetitif. Perlu adanya kreativitas dan sikap pro-aktif dari para pengelola perusahaan. Pembuatan SI e-business memungkinkan terjadinya transaksi jarak jauh, karena semua terminal transaksi yang berada di berbagai lokasi saling terhubung satu sama lain. Transaksi jarak jauh memungkinkan perusahaan untuk membuka pasar dan melakukan transaksi secara lebih luas dan tidak tergantung pada pasar lokal. Contoh : bidang perbankan, distribusi, telekomunikasi, manufaktur, penerbangan, pendidikan, perhotelan, perdagangan, RS, dll. BCA, DHL, HM Sampoerna, Merpati Nusantara, dll adalah perusahaan yang telah menikmati manfaat dari penerapan SI pada umumnya dan SI berbasis internet khususnya. (Joko Sugiarsono, 2001).

SI E-BUSINESS
Revolusi bisnis yang melahirkan era e-bisnis dewasa ini ditandai dengan terintegrasinya peralatan komputer dan telekomunikasi sehingga skala jangkauan jaringan informasi yang terbentuk dapat mencapai jarak yang sangat luas bahkan lintas negara dan benua.
Penerapan internet dalam sejumlah bidang usaha bisnis merupakan strategi jitu dalam menembus pasar global dan mendekatkan perusahaan kepada para konsumen baik lokal maupun manca negara. Melalui internet seakan-akan perusahaan membuka tempat transaksi bagaikan cabang atau outlet kecil yang
tersebar di berbagai lokasi. Konsumen dari berbagai belahan dunia dapat langsung mengakses situs web nya dan melakukan transaksi.

E-business
Bisnis secara elektronik (e-business) merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan melalui internet. Kegiatan ini dapat dilakukan secara on-line meliputi pemasaran, promosi, public relation, transaksi, pembayaran dan penjadualan pengiriman barang.
E-business merupakan peluang usaha baru yang menjanjikan hasil yang besar. M-business (mobile business) merupakan e-business yang diakses melalui berbagai tempat sesuai dengan mobilitas pengaksesannya. I-business (interactive business) merupakan sistem e-business yang interaktif berbasis multimedia.
Nilai Informasi
          Merupakan perbedaan antara nilai proyek dengan adanya informasi dan nilai proyek tanpa informasi yang dikurangi biaya perolehan dari sebuah informasi. Ini berarti bahwa harus ada hasil alternatif, jika tidak ada informasi yang bisa menambah  sebuah nilai, maka harus terlihat ketidakpastiannya. Jika ada ketidakpastian maka harus ada pilihan dan jika tidak ada pilihan maka tidak ada sebuah keputusan yang akan dibuat dan informasi sebenarnya yang ada menjadi tidak berharga.
Manajemen Transformasi Bisnis
Manajemen Transformasi Bisnis adalah sebuah paradigma baru manajemen untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Manajemen Transformasi Bisnis sejalan dengan Visi, Nilai Disiplin, Sasaran dan Strategi yang akan dilakukan melalui Bisnis yang Efektif . Proses dengan perilaku yang sesuai dari orang yang kompeten di bawah sesuai masanya. Manajemen Transformasi Bisnis akan menciptakan sinergi fungsi organisayang kita sebut Strategi Bisnis. Perusahaan biasanya hanya tergantung pada Strategi Pemasaran untuk menciptakan diferensiasi di pasar. Biasanya, orang-orang  mempunyai pola pikir yang hanya berfokus pada Pemasaran dan Strategi Penjualan lebih dari pada Strategi Bisnis. Jika memiliki struktur yang jelas dan peran masing-masing fungsi atau departemen dalam organisasi yang dikelola sehingga membuat sinergi dengan menggunakan Strategi Bisnis sebagai panduan.
Kata-kata kunci dalam menerapkan Manajemen Transformasi bisnis adalah Fokus pada Unit Bisnis yang akan melihat unit bisnis sebagai holistik. Proposisi nilai yang unik yang dinginkan pelanggan untuk mencari suatu hal yang akan menjadi pikiran pelanggan saham, kemudian value proposition yang unik ditingkatkan dari tahun ke tahun untuk mempertajam posisi di pasar dengan  mendefinisikan Nilai Disiplin dan Strategy Map. Nilai Disiplin (Kepemimpinan Produk, Operasi Excellence, dan Customer Intimacy) harus dipilih dan harus menjelaskan keunikannya untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Strategi Peta harus didefinisikan secara jelas sejalan dengan semangat dari Nilai Disiplin Penghargaan dan dalam mencapai Menetapkan Tujuan sehingga akan memahami peta strategi dan kontribusi mereka dalam Eksekusi tersebut. Mengembangkan Bisnis Desain dan Membuat Ini Bekerja dengan semua persiapan Proses Bisnis, Kompetensi dan Perilaku, Infrastruktur, Informasi dan masanya akan menciptakan sinergi untuk mencapai Unique Value Proposition. Memastikan kesiapan semua persiapan sebagai dasar eksekusi strategi. Membuat HABITAT strategis bagi orang-orang untuk mencapai kinerja terbaik.  Manajemen Transformasi Bisnis merupakan terobosan manajemen untuk memindahkan semua fungsi paralel dibawah strategi bisnis. Manajemen Transformasi Bisnis berfokus Strategi Bisnis daripada Strategi Fungsional.
Ketika Persaingan Memaksa Anda harus Berubah
Melihat iklim persaingan bisnis di Indonesia di mana pemain besar atau asing sudah mendominasi di sector keuangan, mineral, manufaktur produk material dasar sampai consumer products, chain retailer, information and services, ini merupakan tantangan setiap industri mampu menjadi unggul di bidangnya.
Bagaimana suatu organisasi bisnis mampu mempunyai keunggulan? Ternyata ada dua hal dasar yang harus disadari bersama yaitu: Faktor pertama adalah Kekuatan Intangible Assets. Realita kebanyakan pemikiran para owner dan top manajemen perusahaan masih banyak didominasi investasi berwujud sedangkan pengeluaran intangible assets-nya lebih dianggap sebagai biaya. Intangible Assets mencakup manajemen sistem, sistem informasi, kemampuan orang, sikap mental dan perilaku tiap individu, kepemimpinan, team work, brand image untuk produk atau perusahaan, layanan prima, motivasi seluruh karyawan dan budaya kerja.
Ditengah negara dengan SDM berdaya saing rendah dibandingkan profesional negara lain dari sisi mental attitude dan behavior dan kompetensi teknisnya, apa yang harus dilakukan manajemen perusahaan? Persaingan sekarang menuntut produk bermutu, pengiriman tepat waktu, layanan cepat, purna jual memuaskan dan harga bersaing maka tentunya membutuhkan keunggulan manajemen perusahaan untuk mengelola bisnis dengan ketajaman daya saing yang harus dibangun secara sistematis. Kemampuan membuktikan kepada pelanggan serta publikasi tentang kehandalan manajemen perusahaan menjadi senjata membangun citra perusahaan.Perlu kita sadari bersama bahwa yang dulu kelihatan hebat sekarang sudah menjadi biasa-biasa saja, lalu apa yang terjadi dengan bisnis anda kalau hanya biasa-biasa saja?
Ada paradigma manajemen di banyak perusahaan sebagai berikut:
Untuk apa kita harus mendidik karyawan ? Toh kalau pandai atau terampil malah pindah ke pesaing. Kita yang melatih, pesaing yang menikmati.
Kita harapkan karyawan bekerja sekian lama harus makin pandai dan makin terampil dengan sendirinya. Kenyataannya belum tentu.
Membangun sistem manajemen, kemampuan karyawan, sistem informasi adalah merupakan biaya yang tidak jelas manfaatnya karena sering tidak secara instan dapat dilihat hasilnya.
Dengan percaya pada orang lama, toh perusahaan ini masih untung dan tidak perlu menghamburkan biaya membangun manajemen yang handal.
Di sisi lain ada paradigma manajemen melihat dari:
Ketergantungan dengan satu atau dua orang termasuk owner harus diminimalkan
Bulan madu tidak selamanya ada, mumpung perusahaan masih punya profit maka harus mempersiapkan kemampuan orang, sistem manajemen, budaya, infrastruktur dll
Kecepatan perubahan di luar harus diimbangani dengan kesiapan manusia, sistem, manajemen, kepemimpinan serta informasi yang tepat dan cepat
Bisnis tidak dapat hanya mengandalkan lobby atau hoki tanpa didukung kehandalan produk dan atau jasa dibandingkan pesaing.
Kedua paradigma di atas merupakan fakta yang ada di dunia bisnis, anda merupakan bagian dari paradigma pertama atau kedua? Tentunya masing-masing punya konsekuensi yang harus dihadapi. Perlu disadari bahwa banyak diyakini bahwa persaingan sekarang dan mendatang ternyata faktor keunggulan
yang mendominasi adanya di Intangible Assets bukan di Tangible Assets, lalu apa yang terjadi kalau sekarang anda masih berpikir bahwa Tangible Assets yang merupakan bentuk investasi utama. Ingat, apakah Nike, Reebok, Cisco punya pabrik sendiri untuk melayani seluruh dunia? Mereka pemimpin pasar di dunia karenaIntangible Assets-nya sebagai kunci strategis.
Faktor kedua yang harus disadari adalah Perubahan Internal perusahaan untuk mengimbangi dan mengatasi persaingan dan tuntutan pasar yang berubah dengan cepat dibeberapa sektor bisnis. Perubahan dalam iklimpersaingan dengan makin tanpa batasnya antar negara karena dipakainya teknologi telekomunikasi dan informasi makin menjadikan persaingan turbulen. Kesadaran Manajemen melakukan perubahan strategis,terarah, terencana, terpadu adalah yang terbaik dari pada mereka terpaksa melakukan karena terjepit situasi tertentu. Bagaimana caranya? Tentunya pola pikir dari setiap karyawan dan manajemen termasuk pemilik harus selaras dengan kebutuhan perubahan perusahaan karena factor eksternal. Tiap perusahaan berkepentingan memetakan peta persaingan dan perubahan dalam persaingan yang dimilikinya. Untuk mengingatkan perlunya kesadaran mendalam dan menyeluruh dimulai dari pemilik atau manajemen puncak, maka kita perhatikan produk-produk cina yang membanjiri hampir semua sektor seperti elektronik, mainan anak, makanan, obat, kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga, buah-buahan, material bangunan dll. Pola mereka sama dengan Jepang dan Taiwan pada awal mula mereka masuk pasar global dengan harga murah meskipun produknya banyak di-complain. Tapi ingat, mereka pasti menaikkan mutu produk untuk membangun kepercayaan setelah “harga murah” menjadi jurus pemasaran pertama mereka dan tentunya mereka akan juga membangun after sales service produk mereka melalui distribution network yang harus mereka miliki baik dibangun sendiri atau kerjasama dengan lokal partner untuk menunjang after sales service mereka. Selain itu, negara-negara maju mendukung dengan investasi mereka ke Cina untuk membangun manufaktur berteknologi tinggi, produktif, dan efisien guna memenuhi kebutuhan pasar global. Salah satu faktor keberhasilan Cina menjadi dapur dunia adalah karena faktor mentalitas dan motivasi kerja yang luar biasa sehingga mereka mempunyai produktivitas kerja yang tinggi. Mereka bekerja bukan diukur oleh jam kerja melainkan oleh output yang harus mereka hasilkan. Bagaimana dengan pola pikir karyawan kita? Bagaimana dengan peraturan yang ada di negara kita? Apakah mendukung atau menciptakan kondisi yang membangun produktivitas kerja serta menjadi bagian dari budaya organisasi? Kesadaran untuk memacu pola pikir karyawan perusahaan menjadi dasar dalam keberhasilan anda membangun “Change Mangement” perusahaan. Timbul pertanyaan, change management-nya mau diarahkan ke mana? Apakah menunjang strategi perusahaan untuk membangun daya saing terhadap global player? Memang menjadi tugas pemilik, manajemen puncak dan manajemen madya untuk membangun kesadaran tadi sehingga kita mampu menggulirkan bola salju keseluruh karyawan perusahaan. Demikianlah prioritas utama tanggungjawab anda sebagai manajemen perusahaan.
Internet Teknologi
            Secara sederhana, Intranet adalah istilah yang digunakan untuk pelaksanaan Internet teknologi dalam sebuah organisasi atau perusahaan, bukannya sebagai koneksi eksternal ke Internet global. Sebuah implementasi dilakukan sedemikian rupa untuk transparan memberikan informasi dalam jumlah besar sebuah organisasi ke desktop masing-masing individu dengan biaya minimal, waktu dan usaha.
            Dampak dari Intranet mempengaruhi operasi perusahaan, efisiensi, pengembangan dan bahkan budaya. Untuk sepenuhnya memahami apa yang dimaksud dengan Intranet kita perlu melihat beberapa daerah. Saat perubahan bisnis dimana sebuah kompetisi telah mencapai tingkat baru intensitas di hampir semua industri. Kelangsungan hidup Mereka, apalagi sukses, mensyaratkan bahwa bisnis tampil di tingkat belum pernah terjadi sebelumnya efektivitas.
Tekanan baru untuk bisnis meliputi:
·        Mengurangi Siklus Hidup Produk:
          Waktu ke pasar menjadi faktor yang semakin penting pada kemampuan untuk meraih kebutuhan pasar, profitabilitas dan bahkan kelangsungan hidup. Penurunan Biaya: Kebutuhan untuk mengendalikan biaya, dengan keinginan yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas, terus berlanjut dengan penekanan baru pada produktivitas pekerja pengetahuan. Peningkatan Permintaan Kualitas dan Layanan Pelanggan: Sebagai kompetisi membangun, peningkatan pelanggan harapan untuk tanggap dan dukungan pribadi mulai mengubah budaya dan operasi banyak industri. Peningkatan Market Responsiveness: Satu-satunya yang konstan untuk bisnis adalah bahwa hal-hal akan berubah. Kebutuhan dan kemampuan untuk merespon terus berubah kekuatan pasar terus mendorong kebutuhan untuk mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi untuk dapat bereaksi cepat.
·        New Model Bisnis
         Perubahan konstan sekarang mendorong ke dalam inti dari banyak korporasi dengan sesuai model bisnis baru muncul untuk cara di mana organisasi dan orang-orang bekerja sama. Ini termasuk teleworking, perusahaan virtual, pengembangan produk kolaboratif dan pasokan yang terintegrasi manajemen rantai.
Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif :
1.     Kepemimpinan harga rendah, yaitu untuk membuat produk dan jasa pada harga yang lebih rendah dari pesaing dengan peningkatan kualitas dan pelayanan
2.     Diferensiasi produk, yaitu menggunakan sistem informasi untuk membedakan produk dan jasa baru
3.     Berfokus pada peluang pasar, yaitu untuk memungkinkan strategi fokus pada peluang pasar, spesilisasi
4.     Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok, yaitu untuk mengembangkan hubungan kuat dan kesetian pelanggan dan pemasok. 
Model Rantai Nilai Bisnis
yaitu menekankan aktivitas khusus pada bisnis dimana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik dimana sistem informasi paling mungkin memiliki dampak strategis.
Aktivitas rantai nilai bisnis ini digolongkan sebagai berikut :
1.     Aktivitas utama : terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan
2.     Aktivits pendukung : membuat pengirman aktivitas utama dapat terjadi terdiri atas infrastruktur organisasi, SDM, tekhnologi dan pembelian
Jaring Nilai
Sekumpulan perusahaan independent menggunakan Teknologi Informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk memproduksi produk/ jasa untuk pasar secara kolektif.
Keuntungan strategis untuk menghubungkan rantai nilai akan membangun suatu sistem antara pemaok, mitra yang strategis dan pelanggan :
1.     memudahkan pemasok untuk menampilkan barang dan membuka toko pada situs
2.     Memudahkan pelanggan untuk membayar hutang
3.     Mengembangkan siatem yang mengkoordinasikan pengiriman barang kepada pelanggan
4.     Mengembangkan sistem pelacakan pengiriman kepada pelanggan.
 Sinergi, Kompetensi inti, dan Strategi berdasarkan Jaringan
Sinergi adalah pengikat pengikat operasi unit bisnis yang terpisah agar bertindak sebagai kesatuan untuk mengurangi baiay dan menghasilkan keuntungan.
Kompetensi Inti adalah aktivitas perusahaan kelas dunia mengenai pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun untuk mendorong atau meningkatkan kompetensi yang ada.
Strategi berdasarkan Jaringan adalah situs yang digunakan perusahaan untuk membangun komunitas kesetiaan pelanggan, kesenangan, dan membangun ikatan unik pada pelanggan.
Menggunakan Sistem untuk Keunggulan Kompetitif : Permasalahan Manajemen
1. Mempertahankan Keunggulan Kompetitif
Sisten strategis keunggulan kompetitif tidak selalu bertahan cukup lama untuk memastikan profitabilitas jangka panjang. Setiap perusahaan membutuhkan sistem informasi yang bertahan lama dalam bisnis untuk keberhasilan di masa depan.
2. Melakukan Analisis Sistem Strategis
Dengan menggunakan sistem informasi, manajer harus menanyakan hal berikut :
a. Bagaimana struktur industri dimana perusahaan terletak?
b. Bagaimana rantai nilai bisnis, perusahaan, dan industri untuk perusahaan ini?
3. Mengelola Perubahan Strategis
Perubahan ini mempengaruhi elemen sosial maupun elemen teknis organisasi , yang diikuti mengaburnya batasan organisasi, baik eksternal maupun internal.
Praktik Aplikasi SIM
1. Menganalisis Strategi Kompetitif
2. Meningkatkan Pembuatan Keputusan, menggunakan Basis Data untuk
Menjelaskan Strategi Bisnis


Sumber Artikel: http://luh06.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Ayo Berimajinasi | TNB