Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk
mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI
telah menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Pembangunan SI yang
terintegrasi berbasis TI telah menciptakan peluang bagi banyak perusahaan untuk
mengembangkan model keunggulan kompetitif. Perlu adanya kreativitas dan sikap
pro-aktif dari para pengelola perusahaan. Pembuatan SI e-business memungkinkan
terjadinya transaksi jarak jauh, karena semua terminal transaksi yang berada di
berbagai lokasi saling terhubung satu sama lain. Transaksi jarak jauh
memungkinkan perusahaan untuk membuka pasar dan melakukan transaksi secara
lebih luas dan tidak tergantung pada pasar lokal. Contoh : bidang perbankan,
distribusi, telekomunikasi, manufaktur, penerbangan, pendidikan, perhotelan,
perdagangan, RS, dll. BCA, DHL, HM Sampoerna, Merpati Nusantara, dll adalah
perusahaan yang telah menikmati manfaat dari penerapan SI pada umumnya dan SI
berbasis internet khususnya. (Joko Sugiarsono, 2001).
SI E-BUSINESS
Revolusi bisnis yang melahirkan era e-bisnis dewasa
ini ditandai dengan terintegrasinya peralatan komputer dan telekomunikasi
sehingga skala jangkauan jaringan informasi yang terbentuk dapat mencapai jarak
yang sangat luas bahkan lintas negara dan benua.
Penerapan internet dalam sejumlah bidang usaha
bisnis merupakan strategi jitu dalam menembus pasar global dan mendekatkan
perusahaan kepada para konsumen baik lokal maupun manca negara. Melalui
internet seakan-akan perusahaan membuka tempat transaksi bagaikan cabang atau
outlet kecil yang
tersebar
di berbagai lokasi. Konsumen dari berbagai belahan dunia dapat langsung
mengakses situs web nya dan melakukan transaksi.
E-business
Bisnis secara elektronik (e-business) merupakan
suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang
dilakukan melalui internet. Kegiatan ini dapat dilakukan secara on-line
meliputi pemasaran, promosi, public relation, transaksi, pembayaran dan
penjadualan pengiriman barang.
E-business merupakan peluang usaha baru yang
menjanjikan hasil yang besar. M-business (mobile business) merupakan e-business
yang diakses melalui berbagai tempat sesuai dengan mobilitas pengaksesannya.
I-business (interactive business) merupakan sistem e-business yang interaktif
berbasis multimedia.
Nilai
Informasi
Merupakan
perbedaan antara nilai proyek dengan adanya informasi dan nilai proyek tanpa
informasi yang dikurangi biaya perolehan dari sebuah informasi. Ini berarti
bahwa harus ada hasil alternatif, jika tidak ada informasi yang bisa
menambah sebuah nilai, maka harus
terlihat ketidakpastiannya. Jika ada ketidakpastian maka harus ada pilihan dan
jika tidak ada pilihan maka tidak ada sebuah keputusan yang akan dibuat dan
informasi sebenarnya yang ada menjadi tidak berharga.
Manajemen
Transformasi Bisnis
Manajemen Transformasi Bisnis
adalah sebuah paradigma baru manajemen untuk
melihat dari sudut pandang yang berbeda. Manajemen Transformasi Bisnis
sejalan dengan Visi, Nilai Disiplin, Sasaran dan Strategi yang akan dilakukan
melalui Bisnis yang Efektif .
Proses dengan perilaku
yang sesuai dari orang yang kompeten di bawah sesuai
masanya. Manajemen Transformasi
Bisnis akan menciptakan sinergi fungsi organisayang kita
sebut Strategi Bisnis. Perusahaan
biasanya hanya tergantung pada Strategi
Pemasaran untuk menciptakan diferensiasi
di pasar. Biasanya, orang-orang mempunyai pola pikir yang
hanya berfokus pada Pemasaran dan Strategi Penjualan lebih dari pada
Strategi Bisnis. Jika
memiliki struktur yang jelas dan peran masing-masing fungsi atau departemen dalam
organisasi yang
dikelola sehingga membuat sinergi dengan menggunakan Strategi Bisnis sebagai panduan.
Kata-kata
kunci dalam
menerapkan Manajemen Transformasi
bisnis adalah Fokus pada Unit Bisnis yang akan melihat unit bisnis sebagai holistik. Proposisi nilai yang unik yang dinginkan pelanggan untuk
mencari suatu hal yang akan menjadi pikiran pelanggan
saham, kemudian value proposition yang unik ditingkatkan dari
tahun ke tahun untuk mempertajam posisi
di pasar
dengan mendefinisikan Nilai Disiplin
dan Strategy Map. Nilai Disiplin (Kepemimpinan Produk, Operasi Excellence,
dan Customer
Intimacy) harus dipilih dan harus
menjelaskan keunikannya untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Strategi Peta harus
didefinisikan secara jelas sejalan dengan semangat dari Nilai Disiplin
Penghargaan dan dalam
mencapai Menetapkan Tujuan sehingga akan memahami peta
strategi dan kontribusi
mereka dalam Eksekusi tersebut.
Mengembangkan Bisnis Desain dan
Membuat Ini Bekerja dengan semua persiapan Proses
Bisnis, Kompetensi dan Perilaku,
Infrastruktur, Informasi dan masanya akan menciptakan sinergi untuk mencapai Unique Value
Proposition. Memastikan kesiapan semua persiapan sebagai dasar eksekusi strategi.
Membuat HABITAT strategis
bagi orang-orang
untuk mencapai
kinerja terbaik.
Manajemen Transformasi Bisnis merupakan
terobosan manajemen untuk
memindahkan semua fungsi paralel
dibawah strategi bisnis. Manajemen Transformasi Bisnis berfokus Strategi Bisnis daripada
Strategi Fungsional.
Ketika
Persaingan Memaksa Anda harus Berubah
Melihat iklim persaingan bisnis di Indonesia di mana
pemain besar atau asing sudah mendominasi di sector keuangan, mineral, manufaktur
produk material dasar sampai consumer products, chain retailer, information and
services, ini merupakan tantangan setiap industri mampu menjadi unggul di
bidangnya.
Bagaimana suatu organisasi bisnis mampu mempunyai
keunggulan? Ternyata ada dua hal dasar yang harus disadari bersama yaitu: Faktor
pertama adalah Kekuatan Intangible Assets. Realita kebanyakan pemikiran para
owner dan top manajemen perusahaan masih banyak didominasi investasi berwujud
sedangkan pengeluaran intangible assets-nya lebih dianggap sebagai biaya.
Intangible Assets mencakup manajemen sistem, sistem informasi, kemampuan orang,
sikap mental dan perilaku tiap individu, kepemimpinan, team work, brand image
untuk produk atau perusahaan, layanan prima, motivasi seluruh karyawan dan budaya
kerja.
Ditengah negara dengan SDM berdaya saing rendah
dibandingkan profesional negara lain dari sisi mental attitude dan behavior dan
kompetensi teknisnya, apa yang harus dilakukan manajemen perusahaan? Persaingan
sekarang menuntut produk bermutu, pengiriman tepat waktu, layanan cepat, purna
jual memuaskan dan harga bersaing maka tentunya membutuhkan keunggulan
manajemen perusahaan untuk mengelola bisnis dengan ketajaman daya saing yang
harus dibangun secara sistematis. Kemampuan membuktikan kepada pelanggan serta
publikasi tentang kehandalan manajemen perusahaan menjadi senjata membangun
citra perusahaan.Perlu kita sadari bersama bahwa yang dulu kelihatan hebat
sekarang sudah menjadi biasa-biasa saja, lalu apa yang terjadi dengan bisnis
anda kalau hanya biasa-biasa saja?
Ada
paradigma manajemen di banyak perusahaan sebagai berikut:
•
Untuk apa kita harus mendidik karyawan ? Toh kalau pandai atau terampil
malah pindah ke pesaing. Kita yang melatih, pesaing yang menikmati.
•
Kita harapkan karyawan bekerja sekian lama harus makin pandai dan makin
terampil dengan sendirinya. Kenyataannya belum tentu.
•
Membangun sistem manajemen, kemampuan karyawan, sistem informasi adalah
merupakan biaya yang tidak jelas manfaatnya karena sering tidak secara instan
dapat dilihat hasilnya.
•
Dengan percaya pada orang lama, toh perusahaan ini masih untung dan tidak
perlu menghamburkan biaya membangun manajemen yang handal.
Di
sisi lain ada paradigma manajemen melihat dari:
•
Ketergantungan dengan satu atau dua orang termasuk owner harus diminimalkan
•
Bulan madu tidak selamanya ada, mumpung perusahaan masih punya profit
maka harus mempersiapkan kemampuan orang, sistem manajemen, budaya,
infrastruktur dll
•
Kecepatan perubahan di luar harus diimbangani dengan kesiapan manusia,
sistem, manajemen, kepemimpinan serta informasi yang tepat dan cepat
•
Bisnis tidak dapat hanya mengandalkan lobby atau hoki tanpa didukung kehandalan
produk dan atau jasa dibandingkan pesaing.
Kedua paradigma di atas merupakan fakta yang ada di
dunia bisnis, anda merupakan bagian dari paradigma pertama atau kedua? Tentunya
masing-masing punya konsekuensi yang harus dihadapi. Perlu disadari bahwa
banyak diyakini bahwa persaingan sekarang dan mendatang ternyata faktor
keunggulan
yang
mendominasi adanya di Intangible Assets bukan di Tangible Assets, lalu apa yang
terjadi kalau sekarang anda masih berpikir bahwa Tangible Assets yang merupakan
bentuk investasi utama. Ingat, apakah Nike, Reebok, Cisco punya pabrik sendiri
untuk melayani seluruh dunia? Mereka pemimpin pasar di dunia karenaIntangible
Assets-nya sebagai kunci strategis.
Faktor kedua yang harus disadari adalah Perubahan
Internal perusahaan untuk mengimbangi dan mengatasi persaingan dan tuntutan
pasar yang berubah dengan cepat dibeberapa sektor bisnis. Perubahan dalam iklimpersaingan
dengan makin tanpa batasnya antar negara karena dipakainya teknologi
telekomunikasi dan informasi makin menjadikan persaingan turbulen. Kesadaran
Manajemen melakukan perubahan strategis,terarah, terencana, terpadu adalah yang
terbaik dari pada mereka terpaksa melakukan karena terjepit situasi tertentu.
Bagaimana caranya? Tentunya pola pikir dari setiap karyawan dan manajemen
termasuk pemilik harus selaras dengan kebutuhan perubahan perusahaan karena
factor eksternal. Tiap perusahaan berkepentingan memetakan peta persaingan dan
perubahan dalam persaingan yang dimilikinya. Untuk mengingatkan perlunya
kesadaran mendalam dan menyeluruh dimulai dari pemilik atau manajemen puncak,
maka kita perhatikan produk-produk cina yang membanjiri hampir semua sektor
seperti elektronik, mainan anak, makanan, obat, kendaraan bermotor,
perlengkapan rumah tangga, buah-buahan, material bangunan dll. Pola mereka sama
dengan Jepang dan Taiwan pada awal mula mereka masuk pasar global dengan harga
murah meskipun produknya banyak di-complain. Tapi ingat, mereka pasti menaikkan
mutu produk untuk membangun kepercayaan setelah “harga murah” menjadi jurus
pemasaran pertama mereka dan tentunya mereka akan juga membangun after sales
service produk mereka melalui distribution network yang harus mereka miliki
baik dibangun sendiri atau kerjasama dengan lokal partner untuk menunjang after
sales service mereka. Selain itu, negara-negara maju mendukung dengan investasi
mereka ke Cina untuk membangun manufaktur berteknologi tinggi, produktif, dan
efisien guna memenuhi kebutuhan pasar global. Salah satu faktor keberhasilan
Cina menjadi dapur dunia adalah karena faktor mentalitas dan motivasi kerja yang
luar biasa sehingga mereka mempunyai produktivitas kerja yang tinggi. Mereka
bekerja bukan diukur oleh jam kerja melainkan oleh output yang harus mereka
hasilkan. Bagaimana dengan pola pikir karyawan kita? Bagaimana dengan peraturan
yang ada di negara kita? Apakah mendukung atau menciptakan kondisi yang
membangun produktivitas kerja serta menjadi bagian dari budaya organisasi?
Kesadaran untuk memacu pola pikir karyawan perusahaan menjadi dasar dalam
keberhasilan anda membangun “Change Mangement” perusahaan. Timbul pertanyaan,
change management-nya mau diarahkan ke mana? Apakah menunjang strategi
perusahaan untuk membangun daya saing terhadap global player? Memang menjadi
tugas pemilik, manajemen puncak dan manajemen madya untuk membangun kesadaran
tadi sehingga kita mampu menggulirkan bola salju keseluruh karyawan perusahaan.
Demikianlah prioritas utama tanggungjawab anda sebagai manajemen perusahaan.
Internet
Teknologi
Secara sederhana, Intranet adalah
istilah yang digunakan untuk pelaksanaan Internet teknologi dalam
sebuah organisasi
atau perusahaan,
bukannya sebagai
koneksi eksternal
ke Internet global.
Sebuah implementasi dilakukan sedemikian
rupa untuk transparan memberikan informasi dalam jumlah besar
sebuah
organisasi ke desktop masing-masing
individu dengan biaya minimal,
waktu dan usaha.
Dampak dari Intranet mempengaruhi operasi perusahaan, efisiensi,
pengembangan dan bahkan budaya.
Untuk sepenuhnya memahami apa yang
dimaksud
dengan Intranet
kita perlu melihat beberapa daerah. Saat perubahan
bisnis dimana sebuah kompetisi telah mencapai tingkat baru intensitas di hampir semua
industri. Kelangsungan hidup Mereka, apalagi sukses,
mensyaratkan bahwa bisnis tampil di tingkat belum pernah terjadi
sebelumnya efektivitas.
Tekanan baru untuk bisnis
meliputi:
·
Mengurangi Siklus Hidup Produk:
Waktu ke pasar menjadi faktor yang semakin penting
pada kemampuan
untuk meraih kebutuhan pasar, profitabilitas dan bahkan kelangsungan hidup. Penurunan Biaya: Kebutuhan
untuk mengendalikan biaya, dengan
keinginan yang sesuai untuk
meningkatkan produktivitas, terus berlanjut dengan penekanan
baru pada produktivitas pekerja
pengetahuan. Peningkatan Permintaan
Kualitas dan Layanan Pelanggan: Sebagai kompetisi membangun,
peningkatan pelanggan
harapan untuk tanggap dan
dukungan pribadi mulai mengubah budaya dan operasi banyak industri. Peningkatan Market Responsiveness: Satu-satunya
yang konstan untuk bisnis adalah bahwa hal-hal akan berubah. Kebutuhan dan
kemampuan untuk
merespon terus
berubah kekuatan pasar terus
mendorong kebutuhan untuk mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi untuk dapat bereaksi
cepat.
·
New Model Bisnis
Perubahan konstan sekarang mendorong
ke dalam inti dari banyak korporasi
dengan sesuai model
bisnis baru muncul untuk cara di
mana organisasi dan orang-orang
bekerja sama. Ini termasuk teleworking,
perusahaan virtual, pengembangan
produk kolaboratif dan pasokan yang terintegrasi manajemen rantai.
Strategi
Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif :
1.
Kepemimpinan
harga rendah, yaitu untuk membuat produk dan jasa pada harga yang lebih rendah
dari pesaing dengan peningkatan kualitas dan pelayanan
2.
Diferensiasi
produk, yaitu menggunakan sistem informasi untuk membedakan produk dan jasa
baru
3.
Berfokus
pada peluang pasar, yaitu untuk memungkinkan strategi fokus pada peluang pasar,
spesilisasi
4.
Menguatkan
keakraban pelanggan dan pemasok, yaitu untuk mengembangkan hubungan kuat dan
kesetian pelanggan dan pemasok.
Model
Rantai Nilai Bisnis
yaitu
menekankan aktivitas khusus pada bisnis dimana strategi kompetitif dapat
diterapkan dengan baik dimana sistem informasi paling mungkin memiliki dampak
strategis.
Aktivitas
rantai nilai bisnis ini digolongkan sebagai berikut :
1.
Aktivitas
utama : terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa yang
menciptakan nilai bagi pelanggan
2.
Aktivits
pendukung : membuat pengirman aktivitas utama dapat terjadi terdiri atas
infrastruktur organisasi, SDM, tekhnologi dan pembelian
Jaring
Nilai
Sekumpulan
perusahaan independent menggunakan Teknologi Informasi untuk mengkoordinasikan
rantai nilai mereka untuk memproduksi produk/ jasa untuk pasar secara kolektif.
Keuntungan
strategis untuk menghubungkan rantai nilai akan membangun suatu sistem antara
pemaok, mitra yang strategis dan pelanggan :
1.
memudahkan
pemasok untuk menampilkan barang dan membuka toko pada situs
2.
Memudahkan
pelanggan untuk membayar hutang
3.
Mengembangkan
siatem yang mengkoordinasikan pengiriman barang kepada pelanggan
4.
Mengembangkan
sistem pelacakan pengiriman kepada pelanggan.
Sinergi, Kompetensi inti, dan Strategi
berdasarkan Jaringan
Sinergi
adalah pengikat pengikat operasi unit bisnis yang terpisah agar bertindak
sebagai kesatuan untuk mengurangi baiay dan menghasilkan keuntungan.
Kompetensi
Inti adalah aktivitas perusahaan kelas dunia mengenai pengetahuan yang
diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun untuk mendorong atau meningkatkan
kompetensi yang ada.
Strategi
berdasarkan Jaringan adalah situs yang digunakan perusahaan untuk membangun
komunitas kesetiaan pelanggan, kesenangan, dan membangun ikatan unik pada
pelanggan.
Menggunakan
Sistem untuk Keunggulan Kompetitif : Permasalahan Manajemen
1.
Mempertahankan Keunggulan Kompetitif
Sisten
strategis keunggulan kompetitif tidak selalu bertahan cukup lama untuk
memastikan profitabilitas jangka panjang. Setiap perusahaan membutuhkan sistem
informasi yang bertahan lama dalam bisnis untuk keberhasilan di masa depan.
2.
Melakukan Analisis Sistem Strategis
Dengan
menggunakan sistem informasi, manajer harus menanyakan hal berikut :
a.
Bagaimana struktur industri dimana perusahaan terletak?
b.
Bagaimana rantai nilai bisnis, perusahaan, dan industri untuk perusahaan ini?
3.
Mengelola Perubahan Strategis
Perubahan
ini mempengaruhi elemen sosial maupun elemen teknis organisasi , yang diikuti
mengaburnya batasan organisasi, baik eksternal maupun internal.
Praktik Aplikasi
SIM
1.
Menganalisis Strategi Kompetitif
2.
Meningkatkan Pembuatan Keputusan, menggunakan Basis Data untuk
Menjelaskan
Strategi Bisnis
Sumber Artikel: http://luh06.blogspot.com/
Sumber Artikel: http://luh06.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar